Definisi dan Cara Membuat Storyboard
Pengertian Storyboard
Papan cerita adalah salah
satu cara alternatif untuk mensketsakan kalimat penuh sebagai alat perencanaan.
Papan cerita menggabungkan alat
bantu narasi dan visualisasi pada selembar kertas sehingga
naskah dan visual terkoordinasi.
Asal Usul Storyboard
Banyak film bisu beranggaran besar
dibuat menurut papan cerita, sayangnya kebanyakan sudah hilang ketika
arsip-arsip studio dikurangi pada tahun 1970-an. Bentuk yang dikenal saat ini
dikembangkan pada Walt Disney Studio di awal tahun 1930-an. Dalam biografi Walt Disney, The Story
of Walt Disney (Henry Holt, 1956), Diane Disney Miller, seorang anak perempuan Walt, menerangkan bahwa papan
cerita lengkap pertama dibuat untuk produksi film Disney singkat tahun
1933 Three Little Pigs. Menurut
John Canemaker, dalam Paper Dreams: The Art and Artists of Disney
Storyboards (1999, Hyperion Press), papan cerita mula-mula pada Disney
dikembangkan dari "sketsa cerita" yang dibuat seperti buku komik,
yang dimulai tahun 1920-an untuk mengilustrasikan konsep-konsep bagi film kartun
animasi pendek seperti Piane
Crazy dan Steamboat Willie, selanjutnya dalam beberapa tahun saja ide
ini sudah menyebar ke studio-studio lain.
Cara Membuat Storyboard
Berikut ini merupakan
langkah-langkah membuat storyboard :
1. Memilih media yang paling cocok digunakan untuk dibuat template
storyboard.
Anda
bisa menggunakan papan putih yang dibagi – bagi perkolom untuk menggambarkan
setiap adegan, namun ukuran yang digunakan haruslah yang lumayan besar. Jika
ingin menggunakan software, Anda dapat menggunakan “Adobe
Illustrator”, “storyboardthat.com”, “Microsoft PowerPoint”, “Amazon’s
Storyteller”, atau “inDesign” untuk membuat template storyboard dalam
bentuk vertikal maupun horisontal.
2.
Membuat
daftar kronologi cerita (timeline)
Seperti
halnya dalam komik, storyboard yang anda buat juga harus memuat kronologi
cerita secara runtut dan tentunya logis. Setiap adegan juga harus dapat
menggambarkan dengan jelas tentang waktu dan tempat terjadinya, serta suasana
yang ada.
3.
Tentukan
jalan cerita secara terperinci
Setiap
adegan dalam storyboard juga harus mampu menjelaskan cerita
secara keseluruhan. Ingatlah bahwa inti storyboard adalah
untuk memberikan kejelasan visual dan untuk membuat setiap penonton memiliki
pemahaman yang sama. Jika film yang anda buat berdurasi pendek, maka
perhitungkanlah berapa banyak adegan yang sudah harus mampu melukiskan jalan
cerita secara keseluruhan.
4.
Isi deskripsi
pada setiap kolom storyboard
Agar
setiap adegan pada storyboard anda dapat menggambarkan cerita
yang ada pada setiap adegan, tulislah deskripsi bagian – bagian terpenting dari
setiap adegan yang ada. Hal – hal tersebut bisa berupa latar belakang, suasana,
waktu, tempat, atau pelengkap lainnya yang nantinya ada saat proses pengambilan
gambar.
5.
Buat dan
desain sketsa gambar / adegan film
Mulailah
membuat adegan dengan menggambar pada storyboard anda. Karena
namanya adalah sketsa, sehingga anda tidak harus menyelesaikan setiap gambar
dengan sempurna. Perhatikan juga komposisi, sudut pengambilan gambar oleh
kamera, jenis pengambilan film / shot, properti, aktor, dan juga efek khusus
yang ada dalam setiap adegan film pendek anda.
6.
Tambahkan
informasi dan deskripsi penting
Informasi
penting ini dapat berupa dialog yang terjadi pada setiap adegan, dan juga
berapa lama waktu pengambilan gambar tersebut. Anda juga bisa memberikan nomor
pada setiap kolom yang ada agar mudah dijadikan referensi ketika storyboard itu
didiskusikan dengan orang lain.
7.
Berikan
sentuhan akhir dan selesaikan storyboard anda
Pada
tahap akhir, berikan sentuhan akhir berupa pengembangan storyboard, pewarnaan,
atau juga berpikir dalam tiga poin perspektif. Saat proses pengambilan gambar,
berdirilah sedikit jauh dari kamera, dan kemudian berdirilah lebih dekat.
Gambar yang lebih jauh dari kamera harus terlihat lebih kecil dengan kaki yang
lebih tinggi, dan gambar yang lebih dekat dengan kamera harus terlihat lebih
besar dengan kaki yang lebih rendah.



Komentar
Posting Komentar